Nama : Tya Oktariani Puteri
Kelas : 4PA09
NPM : 18510305
Informasi
Menurut
Amsyah (2005) Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau
dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu. Data adalah fakta yang sudah
ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk media
(contohnya komputer).
Sedangkan
menurut Al Fatta (2007) informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah
bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan
saat ini atau mendatang.
Dari dua
definisi informasi diatas menurut kedua tokoh tersebut, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi bentuk yang
berguna bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini
atau mendatang dalam berbagai bentuk media.
BAGAIMANA BISA INFORMASI DAPAT BERINTERAKSI DENGAN SISTEM??
Sebelum
menjelaskan bagaimana hubungan informasi dengan sistem dapat berinteraksi, saya
akan menjelaskan arti dari sistem itu sendiri.
Menurut Marimin,
Tanjung & Prabowo (2006) sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri
dari bagian – bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu
tujuan dalam suatu lingkungan kompleks.
Sedangkan Al
Fatta (2007) sistem adalah kumpulan dari bagian – bagian yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang sama. Atau sekumpulan objek – objek yang saling
berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu
kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan.
Dari dua definisi sistem diatas, menurut kedua tokoh
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur atau variabel – variabel yang saling terorganisasi, saling
berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lain.
LALU HUBUNGANNYA???
Faktanya
adalah jika seorang nasabah menabung di bank, datanya ada pada slip tabungan
atau rekaman komputer. Jika semua data uang tabungannya ada dalam periode
tertentu dijumlahkan (diolah), maka jumlah hasilnya disebut informasi.
Pekerjaan informasi ini adalah pekerjaan yang meliputi pengumpulan data,
penyebaran data dengan meneruskannya ke unit lain, atau langsung diolah menjadi
informasi, kemudian informasi tersebut diteruskan ke unit lain. Pada unit kerja
yang baru informasi tadi dapat langsung digunakan, atau dapat juga dianggap sebagai
data (baru) untuk diolah lagi menjadi informasi sesuai keperluan unit
bersangkutan. Informasi tersebut, bila perlu atau sesuai prosedur, dapat
diteruskan lagi ke unit lain.
Dengan
beredarnya informasi dari unit ke unit lain maka terjadilah arus informasi atau
hubungan informasi antarunit. Hubungan tersebut lazim disebut sebagai hubungan
antarsubsistem dalam suatu kaitan kerja sama suatu sistem. Itulah hubungannya.
SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
Sebelum
menjelaskan pengertian sistem informasi psikologi, saya akan menjelaskan arti
dari psikologi itu sendiri.
Psikologi
menurut Carole Wade & Carol Travis (2007) adalah disiplin ilmu yang
berfokus pada perilaku & berbagai proses mental serta bagaimana perilaku
& berbagai proses mental itu dipengaruhi oleh kondisi mental organisme
& dari lingkungan eksternal.
Lalu
definisi menurut Heru Basuki (2008), bahwa psikologi itu adalah ilmu
pengetahuan ilmiah yang mempelajari perilaku, sebagai menifestasi dari
kesadaran proses mental, aktivitas motorik, kognitif, & emosional.
Dari
definisi psikologi kedua tokoh diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
psikologi itu adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku & proses
mentalnya.
Menurut
Kertahadi (dalam Al Fatta, 2007) sistem informasi adalah suatu alat utnuk
menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi
penerimanya. Tujuannya adalah untuk menyajikan informasi guna pengambilan
keputusan pada perencanaan, pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi
subsistem suatu perusahaan, dan menyajikan sinergi organisasi pada proses.
Menurut
Irene Joos, dkk (2009) sistem informasi adalah suatu sistem yang memiliki
tujuan sendiri untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan sistem input/process/output.
Menurut Chr.
Jimmy L. Gaol (2008) sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman
bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal.
Berdasarkan
ketiga definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi psikologi
adalah sebuah sistem yang memiliki tujuan untuk menghasilkan informasi yang
bermanfaat bagi penerima berupa data tentang psikologi.
CONTOH KASUS DAN ANALISA
Untuk dapat
bekerja secara sempurna, dibutuhkan delapan unsur yang meliputi: metodologi
untuk perencanaan dan pengelolaan, suatu tim yang multidisipliner,
pengorganisasian dan pengelolaan, disipilin untuk bdiang yang nonkuantitatif,
teknik model matematik, teknik simulasi, teknik optimasi, dan aplikasi
komputer. Dalm melakukannya dapat menggunakan komputer atau tanpa menggunakan
komputer. Tetapi, adanya komputer memudahkan penggunaan model dan teknik
simulasi dalam sistem, terutama sangat diperlukan jika menghadapi masalah yang
cukup luas dan kompleks dimana banyak sekali peubah data dan interkasi yang
mempengaruhi.
Pada tahap
analisis kebutuhan, dapat ditentukan komponen yang berpengaruh dan berperan
dalam sistem. Komponen tersebut mempunyai kebutuhan yang berbeda – beda sesuai
dengan tujuannya masing – masing dan saling berinteraksi satu sama lain,serta
berpengaruh terhadap keseluruhan sistem yang ada.
Sebagai
contoh dari analisisnya adalah jika para pegawai HRD ingin menghitung hasil IQ
atau psikotes dalam jumlah yang sangat banyak tidaklah efisien jika mengerjakan
satu persatu (manual), maka dibutuhkan suatu sistem informasi yang berguna
untuk penggunanya dimana sistem tersebut sangat bermanfaat dalam mencapai suatu
tujuan.
Konsepnya
adalah sistem tersebut berguna sebagai cara berpikir yang dapat memberikan
pengertian yang lebih mendasar mengenai perilaku dari suatu sistem dalam
mencapai tujuannya. Sehingga kaitan antara faktor teknologi, ekonomi, dan
sosial makin lama makin erat. Hal ini mencerminkan kompleksitas dari
lingkungan.
Lalu
diperlukan juga keterpaduan antara pengolahan – pengolahan data yang makin
rumit menjadi informasi yang diperlukan untuk pembuatan keputusan. Pengolahan
data yang makin lama makin rumit ini perlu dilaksanakan melalui oeralatan yang
lebih kompleks dan keahlian yang lebih khusus untuk menanganinya. Spesialisasi
ini makin membuat pengolahan data menjadi suatu kegiatan tersendiri. Seperti
hal nya pada saat ini banyak sekali software yang berguna untuk membantu para tester ataupun psikolog menghitung hasil
IQ, atau hasil dari psikotes yang sudah dberikan. Seperti software untuk
menghitung hasil dari Pauli test, IST, maupun WAIS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar