Sabtu, 05 Oktober 2013

Sistem Informasi Psikologi

Nama  : Tya Oktariani Puteri
Kelas   : 4PA09
NPM    : 18510305
Informasi
Menurut Amsyah (2005) Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu. Data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk media (contohnya komputer).

Sedangkan menurut Al Fatta (2007) informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.


Dari dua definisi informasi diatas menurut kedua tokoh tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang dalam berbagai bentuk media.


BAGAIMANA BISA INFORMASI DAPAT BERINTERAKSI DENGAN SISTEM??
Sebelum menjelaskan bagaimana hubungan informasi dengan sistem dapat berinteraksi, saya akan menjelaskan arti dari sistem itu sendiri.

Menurut Marimin, Tanjung & Prabowo (2006) sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian – bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks.

Sedangkan Al Fatta (2007) sistem adalah kumpulan dari bagian – bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Atau sekumpulan objek – objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan.

Dari dua definisi sistem diatas, menurut kedua tokoh tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel – variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lain.


LALU HUBUNGANNYA???
Faktanya adalah jika seorang nasabah menabung di bank, datanya ada pada slip tabungan atau rekaman komputer. Jika semua data uang tabungannya ada dalam periode tertentu dijumlahkan (diolah), maka jumlah hasilnya disebut informasi. 
Pekerjaan informasi ini adalah pekerjaan yang meliputi pengumpulan data, penyebaran data dengan meneruskannya ke unit lain, atau langsung diolah menjadi informasi, kemudian informasi tersebut diteruskan ke unit lain. Pada unit kerja yang baru informasi tadi dapat langsung digunakan, atau dapat juga dianggap sebagai data (baru) untuk diolah lagi menjadi informasi sesuai keperluan unit bersangkutan. Informasi tersebut, bila perlu atau sesuai prosedur, dapat diteruskan lagi ke unit lain.
Dengan beredarnya informasi dari unit ke unit lain maka terjadilah arus informasi atau hubungan informasi antarunit. Hubungan tersebut lazim disebut sebagai hubungan antarsubsistem dalam suatu kaitan kerja sama suatu sistem. Itulah hubungannya.


SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
Sebelum menjelaskan pengertian sistem informasi psikologi, saya akan menjelaskan arti dari psikologi itu sendiri.

Psikologi menurut Carole Wade & Carol Travis (2007) adalah disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku & berbagai proses mental serta bagaimana perilaku & berbagai proses mental itu dipengaruhi oleh kondisi mental organisme & dari lingkungan eksternal.

Lalu definisi menurut Heru Basuki (2008), bahwa psikologi itu adalah ilmu pengetahuan ilmiah yang mempelajari perilaku, sebagai menifestasi dari kesadaran proses mental, aktivitas motorik, kognitif, & emosional.

Dari definisi psikologi kedua tokoh diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa psikologi itu adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku & proses mentalnya.

Menurut Kertahadi (dalam Al Fatta, 2007) sistem informasi adalah suatu alat utnuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya. Tujuannya adalah untuk menyajikan informasi guna pengambilan keputusan pada perencanaan, pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi subsistem suatu perusahaan, dan menyajikan sinergi organisasi pada proses.

Menurut Irene Joos, dkk (2009) sistem informasi adalah suatu sistem yang memiliki tujuan sendiri untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan sistem input/process/output.

Menurut Chr. Jimmy L. Gaol (2008) sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal.

Berdasarkan ketiga definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi psikologi adalah sebuah sistem yang memiliki tujuan untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi penerima berupa data tentang psikologi.


CONTOH KASUS DAN ANALISA
Untuk dapat bekerja secara sempurna, dibutuhkan delapan unsur yang meliputi: metodologi untuk perencanaan dan pengelolaan, suatu tim yang multidisipliner, pengorganisasian dan pengelolaan, disipilin untuk bdiang yang nonkuantitatif, teknik model matematik, teknik simulasi, teknik optimasi, dan aplikasi komputer. Dalm melakukannya dapat menggunakan komputer atau tanpa menggunakan komputer. Tetapi, adanya komputer memudahkan penggunaan model dan teknik simulasi dalam sistem, terutama sangat diperlukan jika menghadapi masalah yang cukup luas dan kompleks dimana banyak sekali peubah data dan interkasi yang mempengaruhi.

Pada tahap analisis kebutuhan, dapat ditentukan komponen yang berpengaruh dan berperan dalam sistem. Komponen tersebut mempunyai kebutuhan yang berbeda – beda sesuai dengan tujuannya masing – masing dan saling berinteraksi satu sama lain,serta berpengaruh terhadap keseluruhan sistem yang ada.

Sebagai contoh dari analisisnya adalah jika para pegawai HRD ingin menghitung hasil IQ atau psikotes dalam jumlah yang sangat banyak tidaklah efisien jika mengerjakan satu persatu (manual), maka dibutuhkan suatu sistem informasi yang berguna untuk penggunanya dimana sistem tersebut sangat bermanfaat dalam mencapai suatu tujuan.

Konsepnya adalah sistem tersebut berguna sebagai cara berpikir yang dapat memberikan pengertian yang lebih mendasar mengenai perilaku dari suatu sistem dalam mencapai tujuannya. Sehingga kaitan antara faktor teknologi, ekonomi, dan sosial makin lama makin erat. Hal ini mencerminkan kompleksitas dari lingkungan.

Lalu diperlukan juga keterpaduan antara pengolahan – pengolahan data yang makin rumit menjadi informasi yang diperlukan untuk pembuatan keputusan. Pengolahan data yang makin lama makin rumit ini perlu dilaksanakan melalui oeralatan yang lebih kompleks dan keahlian yang lebih khusus untuk menanganinya. Spesialisasi ini makin membuat pengolahan data menjadi suatu kegiatan tersendiri. Seperti hal nya pada saat ini banyak sekali software yang berguna untuk membantu para tester ataupun psikolog menghitung hasil IQ, atau hasil dari psikotes yang sudah dberikan. Seperti software untuk menghitung hasil dari Pauli test, IST, maupun WAIS.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar