Memahami dan menjelaskan konsep Maslow mengenai Kesehatan Mental yang meliputi :
* Hierarki Kebutuhan Manusia
* Kepribadian Yang Sehat Menurut Maslow
Maslow menyelidiki
individu ini dengan menggunakan bermacam-macam tehnik-interview, asosiasi
bebas, dan protective technique dengan orang-orang yang masih hidup, analisis
bahan biografi dan oto biografi dengan orang-orang yang sudah mati dan menyimpulkan
bahwa semua manusia dilahirkan dengan kebutuhan instinktif. Kebutuhan universal
ini mendorong kita untuk bertumbuh dan berkembang, untuk mengaktualisasikan
diri kita, untuk menjadi semuanya sejauh kemampuan kita. Potensi untuk
pertumbuhan dan kesehatan psikologis ada sejak lahir. Apakah potensi kita
dipenuhi atau diaktualisasikan tergantung pada kekuatan individu dan sosial
yang memajukan atau menghambat aktualisasi diri.
Dalam pandangan Maslow, semua manusia memiliki perjuangan atau kecendrungan yang dibawa sejak lahir untuk mengaktualisasikan diri. akan tetapi ada lebih banyak hal yang terkandung dalam teorinya tentang dorongan manusia.
Dalam pandangan humanistika ini, manusia memiliki potensi lebih banyak dari pada apa yang mereka capai. Maslow berpendapat bahwa jika kita dapat melepaskan potensi itu, maka kita semua dapat mencapai keadaan eksistensi yang ideal yang ditemukannya dalam orang-orangnya yang mengaktualisasikan-diri.
* Perbedaan "Meta Needs" dengan "Deficiency Needs"
Meta needs atau menyebutnya teori ini dorongan karena pertumbuhan atau metamotivation (Being atau B-motivation). Awalan meta berarti sudah atau melampaui, dan metamotivation berarti bergerak melampaui ide tradisional tentang dorongan. Secara paradoks, kata ini tampaknya berarti suatu keadaan dimana kebutuhan dorongan sama sekali tidak tampak berarti suatu keadaan dimana dorongan sama sekali tidak berperan. Keadaan-keadaan pertumbuhan ke arah mana pengaktualisasi diri bergerak , Maslow juga menyebut kebutuhan tersebut B-values adalah tujuan dalam dirinya sendiri dan bukan alat untuk mencapai ke tujuan lain, keadaan ada dan bukan menjadi atau berjuang ke arah suatu objek tujuan khusus.
Deficiency needs adalah kebutuhan dorongan untuk membereskan suatu kekurangan dalam organisme.
* Ciri - Ciri "Actualized People"
1. Mengamati Realitas Secara Efisien
Mereka tidak memandang dunia hanya
sebagaimana mereka inginkan atau butuhkan, tapi mereka melihatnya sebagaimana
adanya. Bahwa pengaktualisasi diri adalah hakim yang teliti pada orang lain,
mampu menemukan dengan cepat penipuan dan ketidakjujuran.
2. Penerimaan Umum atas Kodrat, Orang-orang
Lain dan Diri Sendiri
Orang yang mengaktualisasikan diri
menerima diri mereka, kelemahan dan kekuatan mereka tanpa keluhan atau
kesusahan. Sesungguhnya, mereka tidak terlampau banyak memikirkannya.
3. Spontanitas, Kesederhanaan, Kewajaran
Dalam semua segi kehidupan,
pengaktualisasian diri bertingkah laku secara terbuka dan langsung tanpa
berpura-pura. Mereka tidak harus menyembunyikan emosi mereka, tapi dapat
memperlihatkan emosi mereka dengan jujur. Dalam istilah sederhana, kita dapat
berkata, orang ini bertingkah laku secara kodrati, yakni sesuai dengan kodrat
mereka.
4. Fokus pada Masalah-masalah di Luar Diri
Mereka
Orang yang mengaktualisasikan diri
yang dipelajari Maslow, melibatkan diri pada pekerjaan. Tanpa pengecualian,
mereka memiliki suatu perasaan akan tugas yang menyerap mereka dan mereka
mengabdikan kebanyakan energi mereka kepadanya. Bahwa tidak mungkin menjadi
orang yang mengaktualisasikan diri tanpa perasaan dedikasi ini.
5. Kebutuhan akan Privasi dan Independensi
Orang yang mengaktualisasikan diri
memiliki suatu kebutuhan yang kuat untuk pemisahan dan kesunyian. Meskipun mereka
tidak menjauhkan diri dari kontak dengan manusia, mereka rupanya tidak
membutuhkan orang lain. Mereka tidak tergantung pada orang lain untuk kepuasan
mereka dengan demikian mungkin mereka menjauhkan diri dan tidak ramah. Tingkah laku
dan perasaan mereka sangat egosentris dan terarah pada diri mereka sendiri.ini
artinya mereka memiliki kemampuan untuk membentuk pikiran, mencapai keputusan,
dan melaksanakan dorongan dan disiplin mereka sendiri.
6. Berfungsi secara Otonom
Kemampuan pengaktualisasian diri
berfungsi secara otonom oleh motif kekurangan, maka mereka tidak lagi di dorong
oleh motif kekurangan, maka mereka tidak tergantung pada dunia yang nyata untuk
kepuasan mereka karna pemuasan dari motif pertumbuhan datang dari dalam. Sebaliknya
pemuasan akan cinta, penghargaan, dan kebutuhan lain yang lebih rendah
tergantung pada sumber dari luar.
7. Apresiasi yang Senantiasa Segar
Pengaktualisasi diri senantiasa
menghargai pengalaman tertentu bagaimana seringnya pengalaman itu terulang,
dengan suatu perasaan kenikmatan yang segar, perasaan terpesona, dan kagum. Suatu
pandangan yang bagus atau menyegarkan pada dorongan setiap hari untuk bekerja.
8. Pengalaman Mistik atau “Puncak”
Ada kesempatan dimana orang yang
mengaktualisasikan diri mengalami ekstase, kebahagiaan, perasaan terpesona yang
hebat dan meluap-luap, sama seperti pengalaman keagamaan yang mendalam. Selama pengalaman
puncak ini, yang dianggap Maslow adalah biasa dikalangan orang yang sehat, diri
di lampaui, dan orang itu digenggam oleh suatu perasaan kekuatan, kepercayaan
dan kepastian, suatu perasaan yang dalam bahwa tidak ada sesuatu yang tidak
dapat diselesaikannya atau menjadi.
9. Minat Sosial
Pengaktualisasikan diri memiliki
perasaan empati dan afeksi yang kuat dan dalam pada semua manusia, juga suatu
keinginan untuk membantu kemanusiaan.
10. Hubungan Antarpribadi
Pengaktualisasian diri mampu
mengadakan hubungan yang lebih kuat dengan orang lain dari pada orang yang
memiliki kesehatan jiwa yang biasa. Mereka mampu memiliki cinta yang lebih
besar dan persahabatan yang lebih dalam, dan identifikasi yang lebih sempurna
dengan individu lain.
11. Struktur Watak Demokratis
Orang yang sangat sehat membiarkan
dan menerima semua orang tanpa memperhatikan kelas sosial, tingkat pendidikan,
atau agama, ras. Perbedaan serupa itu tidak masalah bagi pengaktualisasian
diri. Tetapi tingkah laku mereka lebih dalam dari pada toleransi.
12. Perbedaan antara Sarana dan Tujuan, antara
Baik dan Buruk
Pengaktualisasian diri membedakan
dengan jelas antara sarana dan tujuan. Bagi mereka, tujuan atau cita-cita jauh
lebih penting dari pada sarana untuk mencapainya. Akan tetapi, hal ini lebih
sulit karna kegiatan dan pengalaman tertentu yang merupakan sarana bagi orang
yang kurang sehat kerap dianggap oleh pengaktualisasian diri sebagai tujuan
dalam dirinya sendiri.
13. Perasaan Humor yang Tidak Menimbulkan
Permusuhan
Orang yang sepenuhnya sehat berbeda
dari individu biasa dalam apa yang mereka anggap humor yang menyebabkan mereka
tertawa. Orang yang kurang sehat menertawakan tiga macam humor: humor
permusuhan yang menyebabkan seseorang merasakan sakit, humor superiroritas yang
mengambil keuntungan dari perasaan rendah diri orang lain atau kelompok dan
humor pemberontakan terhadap penguasa yang berhubungan dengan suatu situasi
Oedipus atau percakapan cabul.
14. Kreativitas
Kreativitas merupakan suatu sifat
yang akan diharapkan seseorang dari pengaktualisasian diri. Mereka adalah asli,
inventif, dan inofativ, meskipun tidak selalu dalam pengertian menghasilkan
suatu karya seni; tidak semua mereka dalah penulis, seniman, atau pengubah
lagu.
15. Resistensi terhadap Inkulturasi
Pengaktualisasian diri dapat berdiri
sendiri dan otonom, mampu melawan dengan baik pengaruh sosial, untuk berpikir
atau bertindak menurut cara tertentu. Mereka mempertahankan otonomi batin,
tidak terpengaruh oleh kebudayaan mereka, dibimbing oleh diri mereka bukan oleh
orang lain.